Kabinet Natsir
Kabinet Natsir
masa bakti :
6 September 1950-
27 April 1951
Catatan:
- Pada tanggal 8 Desember 1950 Abdul Halim mundur karena alasan kesehatan, perannya digantikan oleh Hamengku Buwono IX
- Pada tanggal 18 Desember 1950 mundur karena partainya (PSII) keluar dari kabinet
Kabinet Sukiman-Suwirjo
Kabinet Sukiman-Suwirjo merupakan kabinet kedua setelah pembubaran RIS. Bertugas pada periode
27 April 1951 -
3 April 1952, kabinet ini sebenarnya telah didemosioner sejak
23 Februari 1952.
Kabinet Sukiman-Suwirjo
masa bakti :
27 April 1951-
3 April 1952
Catatan
- Sewaka ditunjuk pada 9 Mei 1951 setelah Sumitro Kolopaking menolak penunjukan.
- Yamin mengundurkan diri 14 Juni 1951 dan A. Pellaupessy untuk sementara merangkap Menteri Kehakiman. Pada 20 November 1951, posisi Menteri Kehakiman diserahkan kepada Mohammad Nasrun.
- Sujono Hadinoto digantikan Wilopo pada Juli 1951.
- Ukar Bratakusumah merangkap Menteri Perhubungan sementara sewaktu Djuanda berada di luar negeri.
- Diangkat pada 20 November 1951, kemudian Gondokusomo meninggal pada tanggal 6 Maret 1952.
Kabinet Wilopo
Kabinet Wilopo bertugas pada periode
3 April 1952 -
30 Juli 1953.
Kabinet Wilopo
masa bakti :
3 April 1952-
30 Juli 1953
Catatan
- Wilopo digantikan oleh Mukarto pada 29 April 1952.
- Hamengkubuwono IX mengundurkan diri 2 Juni 1953 dan digantikan oleh Wilopo.
- Anwar Tjokroaminoto mengundurkan diri 9 Mei 1953 digantikan oleh Pandji Suroso.
- Jabatan Menteri Urusan Pegawai ditiadakan per 11 Mei 1953.
Kabinet Ali Sastroamidjojo I
Kabinet Ali Sastroamidjojo I, sering disebut
Kabinet Ali-Wongso atau
Kabinet Ali-Wongso-Arifin, .
Kabinet Ali Sastroamidjojo Pertama
masa bakti :
30 Juli 1953-
12 Agustus 1955
Catatan
- Iwa Kusumasumantri mengundurkan diri sebelum selesai masa jabatannya dan posisinya dibiarkan kosong.
- Abikusno Tjokrosujoso mengundurkan diri. Digantikan sementara oleh Rooseno pada 29 September 1953.
- Rooseno dibebaskan dari tugas sebagai Menteri Pekerjaan Umum pada 12 Oktober 1953, dipindahkan secara tetap sebagai Menteri Perhubungan. Mohammad Hasan menggantikan posisi Rooseno.
- Lie Kiat Teng (Mohammad Ali) masuk menggantikan pejabat sementara FL Tobing.
- Sudibjo mengundurkan diri. Dirangkap sementara Wongsonegoro sampai akhirnya diisi oleh Siradjuddin Abbas.
- Mohammad Hanafiah digantikan oleh I Gusti Gde Raka.
Kabinet Burhanuddin Harahap
Kabinet Burhanuddin Harahap bertugas pada periode
12 Agustus 1955 -
24 Maret 1956. Kabinet ini demosioner pada
1 Maret 1956 seiringan dengan diumumkannya hasil
pemilihan umum pertama
Indonesia.
Kabinet Burhanuddin
masa bakti :
12 Agustus 1955-
24 Maret 1956
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo II, sering pula disebut
Kabinet Ali-Roem-Idham, bertugas pada periode
24 .
Susunan kabinet
masa bakti :
24 Maret 1956-
14 Maret 1957
Catatan
- Soedibjo, Sjech Marhaban, Rusli Abdul Wahid, Dahlan Ibrahim, Mohammad Roem, Jusuf Wibisono, Muljatno, Suchjar Tedjasukmana, Pangeran Mohammad Nur, dan Roeslan Abdulgani diberhentikan dengan hormat sebelum habis masa jabatannya.
Kabinet Djuanda
Kabinet Djuanda atau Kabinet Karya
Kabinet Djuanda, disebut juga
Kabinet Karya, memerintah pada periode
9 April 1957 -
10 Juli 1959.
Kabinet Karya
masa bakti :
9 April 1957 -
10 Juli 1959
Catatan
- Diangkat sejak 29 April 1957
- Soenardjo digantikan Rachmad Muljomiseno
- J. Leimena diangkat menjadi Waperdam III dan digantikan oleh Muljadi Djojomartono
- Sejak 25 Juni 1958 F.L Tobing diangkat menjadi Menteri Negara Urusan Transmigrasi, posisinya digantikan oleh A.M. Hanafi
- Diangkat sejak 25 Juni 1958
- Diangkat sejak 25 Juni 1958
- Diangkat sejak 25 Juni 1958
- Diangkat sejak 25 Juni 1958
Tidak ada komentar:
Posting Komentar